KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ ISLAM
RADIKAL”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan
pembaca dan dosen mata kuliah untuk memberikan saran dan kritik yang membangun sehingga penulis
dapat meningkatkan kualitas dalam menyusun makalah yang akan datang.
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu proses pembuatan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat untuk siapa saja yang membacanya.
Cilegon,
Maret 2012
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah............................................................................. 1
1.3
Tujuan............................................................................................... 1
1.4
Metode Penyusunan.......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................... 8
3.2 Saran................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semenjak
pemberitaan media mengenai pembubaran ormas islam yang dianggap radikal
mendapatkan banyak kritik dan menjadi tema yang kontroversial. Namun demikian,
kontroversi ini pada umunya terjadi karena umat islam belum mengetahui secara
mendalam tentang islam radikal tersebut.
Banyak
yang tidak menerima bahwa kelompok-kelompok yang dianggap radikal harus
dibubarkan karena sering dianggap melanggar HAM dan sering menggunakan
kekerasan bahkan ada yang menganggap mengancam NKRI, meskipun sering dianggap
meresahkan, namun sebenarnya tujuan dari kelompok-kelompok yang dianggap
radikal tersebut tidaklah seperti yang diduga orang kebanyakan.
Namun
demikian, kebanyakan orang belum mengetahui tentang islam radikal secara
mendalam sehingga terjadi kontroversi dan banyak perdebatan mengenai hal
tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah
islam radikal itu?
2. Mengapa
dianggap sebagai islam radikal?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui
arti islam radikal yang sebenarnya.
2. Mengetahui
penyebab dianggapnya sebagai islam radikal.
1.4 Metode Penulisan
Dalam
penulisan makalah ini, penulis mengumpulkan data dari beberapa buku sumber dan
internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Islam Radikal
Dewasa
ini kita sering mendengar istilah Islam Radikal, Sebenarnya arti kata radikal
sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-3 yaitu secara mendasar
(sampai kpd hal yg prinsip); Pol amat keras menuntut perubahan; maju dalam berpikir atau bertindak; dan dalam Kamus
Kecil Bahasa Indonesia karya Pius A Partanto dan Trisno Yuwono memilik arti secara menyeluruh (penerbit
Arkola Surabaya, cet. th. 1994), dan dalam situs artikata.com radikal memiliki
arti secara mendasar (sampai kpd hal yg prinsip).
Jadi
dapat disimpulkan arti dari kata islam radikal adalah ideologi islam yang
mendasar dan menyeluruh dan apabila seseorang disebut sebagai islam radikal
berarti seseorang tersebut memiliki pemahaman islam yang mendasar dan
menyeluruh seehingga ia ingin menerapkan seluruh aturan islam secara menyeluruh
dalam setiap sendi kehidupannya.
2.2 Faktor-faktor yang menyebabkan dianggap
sebagai Islam Radikal
Ada
beberapa faktor yang menyebabkan suatu kelompok atau seseorang dianggap sebagai islam radikal, yaitu:
1. Syariat Islam
Kelompok-kelompok
atau ormas-ormas islam yang dianggap radikal sangat menginginkan syariat islam diterapkan
di nusantara ini secara menyeluruh dari sistem politik, hukum, sosial semuanya
diatur dalam undang-undang yang berasaskan syariat islam karena mereka
menganggap hanya syariat islamlah yang bisa membuat negeri ini makmur, aman dan
sejahtera.
Mereka
beranggapan bahwa Indonesia seperti sekarang ini, karena pemerintahnya tidak
menggunakan syariat islam dalam memimpin negara, sehingga banyak kejahatan dan
kriminalitas serta terbelakang secara ekonomi dan pendidikan.
2. Kontra Demokrasi
Demokrasi
yang digunakan di negeri Indonesia ini bukan merupakan syariat yang diturunkan
oleh Allah sehingga kelompok-kelompok atau ormas-ormas islam yang dianggap
radikal menolak bahkan menentang sistem tersebut karena mereka menganggap hanya
syariat yang diturunkan Allah yang mampu mengatasi segala permasalahan di
negeri ini.
Dan
juga karena demokrasi berasal dari barat ini merupakan sistem yang mengambil keputusan dari suara
terbanyak sehingga suara seorang WTS dianggap sama dengan suara seorang ulama
maupun orang yang berintelektual. Oleh karena itu, mereka menolak dengan sangat
sistem demokrasi tersebut dan menginginkan syariat islam tegak.
Bahkan
menurut mereka, demokrasi adalah sistem kufur karena beberapa hal berikut:
1. Demokrasi adalah buatan akal manusia, bukan berasal
dari Allah SWT.
2.
Demokrasi lahir
dari aqidah pemisahan agama dari kehidupan, yang selanjutnya melahirkan
pemisahan agama dari negara.
3.
Demokrasi berlandaskan dua ide :
a. Kedaulatan di tangan rakyat.
b. Rakyat sebagai sumber kekuasaan.
4. Demokrasi adalah sistem pemerintahan mayoritas.
Pemilihan penguasa dan anggota dewan perwakilan, serta pengambilan keputusan
dalam lembaga-lembaga tersebut diambil berdasarkan pendapat mayoritas.
3
5. Demokrasi menyatakan adanya empat macam kebebasan,
yaitu :
a. Kebebasan beragama (freedom of religion)
b. Kebebasan berpendapat (fredom of speech)
c. Kebebasan kepemilikan (freedom of ownership)
d. Kebebasan bertingkah laku (personal freedom)
3. Kontra Sekularisme, Pluralisme dan
Liberalisme
Selain
demokrasi kelompok-kelompok atau ormas-ormas islam yang dianggap radikal juga
kontra Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme.
a. Sekularisme
Menurut MUI dalam fatwanya
Sekularisme agama adalah memisahkan urusan dunia dari agama; agama hanya
digunakan untuk mengatur hubungan pribadi dengan Tuhan, sedangkan hubungan
sesama manusia diatur hanya dengan berdasarkan kesepakatan sosial.
Oleh karena itu, kelompok-kelompok atau
ormas-ormas yang dianggap radikal sangat menentang sekuliresme agama karena
bertentangan dengarn aturan yang telah Allah turunkan.
Mereka beranggapan bahwa hidup di
dunia ini tidak dapat dipisahkan dengan agama karena Allah Sang Pencipta telah
menurunkan aturan yang mengatur seluruh aktivitas manusia di bumi baik dari
segi politik, ekonomi, hukum, sosial maupun yang lainnya yang telah termaktub
dalam Al-Qur’an Al-Kariim.
b. Pluralisme
Kelompok-kelompok
atau ormas-ormas islam yang dianggap radikal juga sangat menentang pluralisme
dalam agama, Menurut mereka pluralisme adalah mengangap bahwa semua agama
adalah sama benarnya.
4
Padahal
Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an dalam surat Ali Imron ayat 19 bahwa agama
yang diridhoi Allah hanyalah Islam.dan tidak ada lagi selain itu, maka atas
dasar itu kelompok-kelompok tersebut sangat menentang pluralisme.
c. Liberalisme
Selain
sekulerisme dan pluralisme, kelompok-kelompok tersebut juga sangat menentang
liberalisme dalam agama, karena liberalisme dalam agama adalah memahami
nash-nash agama (Al-Qur’an & Sunnah) dengan menggunakan akal pikiran yang
bebas; dan hanya menerima doktrin-doktrin agama yang sesuai dengan akal pikiran
semata, sehingga kelompok-kelompok tersebut sangat menentangnya karena tidak
sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Bahkan
salah satu tokohnya mengatakan bahwa Liberalisme merupakan musuh kami karena
bertentangan dengan semangat Islam. Selama ini liberalisme telah melahirkan
ketimpangan, terutama dalam hal ekonomi. Akibatnya, masyarat menjadi miskin dan
ekonomi bangsa dikuasai segelintir orang kaya pemilik modal serta didominasi
kekuatan modal asing. Liberalisasi dalam bidang politik, telah membuat moral
bangsa semakin merosot. Para pejabat berusaha mengumpulkan uang
sebanyak-banyaknya demi meraih dan mempertahankan kekuasaan dengan menghalalkan
segala cara termasuk korupsi dan suap.
4. Khilafah Islamiyah
Kelompok-kelompok
atau ormas-ormas islam yang dianggap radikal memiliki satu tujuan yang sangat
besar yaitu menegakan kembali konstitusi islam terbesar Khilafah Islamiyah atas
tuntunan nabi.
5
Mereka
meyakini bahwa Khilafah Islamiyah akan tegak kembali seperti dalam hadits
nabawi yg diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dari shahabat Hudzaifah:
“Di
tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada.
Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak
mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.
Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya
jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan
(kerajaan) yang zalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada.
Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya.
Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan; ia juga
ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali
Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” Beliau kemudian diam. (HR Ahmad dan al-Bazar)
Atas dasar hadits
ini mereka berkata” Dalam hadits di atas sangat jelas
bahwa khilafah di atas manhaj nubuwwah merupakan suatu karunia Allah semata.
tdk seorang muslim pun yg beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kecuali pasti dia
akan mengharapkan terwujud khilafah tersebut.
6
2. 3
Pro
Kontra Keberadaan Islam Radikal
Sebenarnya
keberadaan islam radikal di Indonesia ini masih terjadi perdebatan dan menjadi
tema yang kontroversial. Ada kalangan yang menuduh dan ada juga yang menafikkan
keberadaanya.
Kelompok-kelompok
yang menyuarakan islam radikal biasanya adalah kelompok-kelompok yang
pemahamannya bertentangan dengan kelompok yang dianggap sebagai islam radikal.
Salah satunya adalah Jaringan Islam Liberal (JIL), Kelompok ini selalu
melontarkan ide-ide yang bertentangan dengan ide kelompok islam yang dianggap
radikal tersebut, sehingga kelompok-kelompok islam yang ingin menerapkan islam
secara menyeluruh dianggap radikal olehnya.
Namun,
ada juga yang menyangkal keberadaan islam radikal tersebut. Salah satunya adalah
Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat dan tokoh NU, KH Ma’ruf Amin berpendapat bahwa
islam radikal itu tidak ada dan hanya buatan orang yang tidak suka dengan
islam. Beliau juga mengatakan “Saya kira misi terbesar pencitraan dan penamaan
itu adalah agar umat Islam tidak utuh, terpecah-pecah dan dengan begitu
kekuatannya menjadi lemah. Karena lemah, maka akan mudah diadu domba,
dipermainkan, dan dijadikan kambing hitam berbagai tindakan. Untuk itulah, kita
sudah sepakat dengan berbagai ormas Islam beberapa waktu lalu, membuat
kesepakatan untuk menyatukan persepsi dan sikap”.
2. 4
Dampak
Keberadaan Islam Radikal di Indonesia
Keberadaan
Islam radikal di Indonesia mempunyai beberapa dampak, yaitu dampak positif dan
dampak negatif.
1. Dampak Positif
Ada
beberapa dampak positif yang timbul karena keberadaan islam radikal di
Indonesia, yaitu:
7
a. Kemaksiatan Semakin Berkurang
Karena
keberadaan islam radikal di Indonesia, kemaksiatan yang terjadi menjadi semakin
berkurang, karena kelompok-kelompok yang dianggap sebagai islam radikal
tersebut selalu menyuarakan syariat islam di Indonesia ini dan selalu
mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia apabila terjadi kemaksiatan.
Dan
juga menyeru kepada seluruh masyarakat Indonesia agar diterapkan syariat islam
agar Indonesia bisa terhindar dari kemaksiatan.
b. Kebajikan Semakin Bertambah
Karena
kemaksiatan semakin berkurang secara otomatis kebajikan pun semakin bertambah,
karena kelompok-kelompok yang dianggap sebagai islam radikal tidak hanya
memberantas kemaksiatan tetapi juga menyeru kepada kebajikan.
Salah
satu kebajikan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok islam yang dianggap
radikal adalah dengan menolak kenaikan bbm, mereka menolak kenaikan bbm karena
menurut mereka kenaikan bbm merugikan rakyat dan hanya menguntungkan pihak
asing.
Selain
itu juga mereka selalu berupaya untuk meminta kepada pemerintah untuk
menerapkan syariat islam dalam setiap undang-undang yang ada, karena hanya
dengan menerapkan syariat islam yang berasal dari Allah yang mampu mengatasi
seluruh permasalahan yang ada di bumi ini.
Maka
dari itu kebajikan yang ada di Indonesia akan semakin bertambah dengan adanya
kelompok-kelompok tersebut yang selalu mencegah kemungkaran dan menyru kepada
kebajikan.
8
2. Dampak Negatif
a. Anarkisme
Sebenarnya
dampak negatifnya tidak ada, namun kadang kala ada beberapa kelomok-kelompok
yang dianggap sebagai islam radikal yang menggunakan kekerasan atau tindakan
premanisme dalam mencegah kemungkaran, hal inilah yang menjadi masalah ketika
ingin berbuat kebaikan atau mencegah kemungkaran dengan cara yang salah.
Adapun
tujuannya baik, namun sanagat disayangkan apabila hal tersebut terkadang
dilakukan dengan cara yang kurang baik apalagi di Indonesia ini yang sebenarnya
penduduknya masih bisa diajak secara baik untuk meninggal kan hal-hal yang
dilarang.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keberadaan
islam radikal di Indonesia ini masih kontroversi, sebagian orang ada yang
berpendapat tidak ada, karena bila dikatakan ada kemungkinan itu hanya untuk
memecah umat islam dan biasanya hanya orang yang tidak suka dengan islamlah
yang mengatakan bahwa islam radikal itu ada.
Namun,
sebenarnya inilah propaganda kaum kafir yang menginginkan islam itu dipandang
buruk, islam dipandang agama yang penuh dengan kekerasan dan dipandang senbagai
teroris.
3.2 Saran
Sebagai
umat islam kita harus waspada terhadap sesuatu tang bisa memecah belah umat
islam sendiri, sehingga apabila umat islam telah terpecah belah musuh-musuh
islam dapat menyerang islam dengan mudah.
Dan
juga terhadap kaum kafir yang selalu berusaha untuk menghancurkan umat islam
yang selalu meluncurkan propagandanya tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
maka kita harus yakin bahwa kebangkitan islam hanya tinggal sebentar lagi, karena Allah SWT tidak akan pernah menyalahi janji-Nya
ReplyDelete